Tentang Aku

Foto saya
Bandung, jawa barat, Indonesia
Bermimpilah seperti jika anda akan hidup selamanya, jalani hidup seperti jika anda akan mati hari ini. Karena Semua mimpi kita akan menjadi kenyataan, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya. Dream as if you’ll live forever, live as if you’ll die today cause All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them. ~ James dean & Walt Disney ~

Selasa, 13 September 2011

Cerita Semalam


Aku merindukan kalian..padahal 2 minggu yang lalu kita masih bertemu dalam suasana yang hangat,(meski aku merasa hatiku begitu beku). Pembicaraan kita pun tampaknya tak akan pernah selesai, karena setiap kali aku menelpon, pembahasan yang sama dan berulang-ulang pun selalu terjadi. Aku jadi miris, sedih, tak tahu harus berbuat apalagi. Merasa semakin tak berguna bahkan, ya...sebagai satu-satunya yang diharapkan aku justru hanya bisa diam, tak bisa apa-apa.

Aku semakin merasa kecil hati, merasa tak mampu, merasa sangat terbebani. Impian itu memang bukan impian biasa, mungkin bagi sebagian orang yang lebih beruntung dibanding kami,impian itu malah terkesan biasa-biasa saja, tapi bagi kami..itu bukan sekedar impian, tapi itu sudah menjadi tolak ukur seberapa besar kebahagiaan kami. Sebagai satu-satunya penyempurna kebahagiaan hidup kami selama ini.
Diamku bukan tak peduli dengan impian itu, aku sama pedulinya dengan kalian, bahkan aku memiliki keinginan yang sangat besar untuk mewujudkannya. Aku diam karena untuk saat ini aku masih belum menemukan bagaimana cara yang tepat untuk bisa meraih itu semua dengan segala keterbatasan dan ketidakmampuanku.
Impian kalian juga menjadi mimpi besar untukku, mimpi yang selama ini selalu ingin aku raih dengan usaha jerih payahku sendiri tanpa belas kasihan orang lain.

Penyesalan memang tak pernah ada artinya, tapi semua jalan serasa sudah menemui titik buntu, membuat aku hanya bisa diam, melangkah maju pun tak bisa, apalagi untuk mundur, sementara keadaan justru semakin meraung-raung meminta semuanya cepat terwujud semudah membalikkan telapak tangan. Aku sudah membulatkan semua niatku, memaksimalkan usahaku, tapi hasilnya masih nihil.Menangispun semakin tak ada gunanya, aku hanya bisa terus berkeluh kesah dalam sholatku, berharap ada sedikit keajaiban yang bisa mengantar kami lebih cepat untuk menjemput impian itu.

Mungkin Tuhan sedang meminta kita untuk jauh lebih sabar menunggu, lebih serius bedoa, lebih giat berusaha.
Aku percaya Tuhan Tuhan lebih tahu kapan waktu yang tepat, dan apakah impian itu adalah yang terbaik buat kita semua???Tuhan lebih tahu apa yang terbaik buat kita. Tuhan menguji seperti ini tentu punya alasan tersendiri, Tuhan punya jawabannya kenapa kita harus berjuang lebih kuat, dan yang pasti Tuhan juga sudah menyiapkan penyelesaian dari semua ujian ini.

Aku yakin semuanya berakhir indah..kita yang jadi pemenangnya, kita pasti bisa seberuntung mereka dengan jerih payah kita sendiri, bersabarlah...mungkin sebentar lagi...Tuhan masih belum puas melihat usaha kita, Tuhan masih ingin menguji seberapa besar kekuatan kita. Aku akan selalu berusaha membahagiakan kalian dengan semua kesempatan yang diberikan Tuhan padaku...percayalah..kebahagiaan kalian menjadi satu-satunya sumber kebahagiaanku...


Senin, 12 September 2011

Cinta "Kalian" untukku....


Siang...
Matahari membakar cemburuku
dengan cerita bahagiamu bersamanya
aku yang bertaruh antara kebahagiaanmu dan pengorbananku
di depanku kalian bercumbu
membuat sisa asaku menjadi arang yang sia-sia
tertawa sukacita menemani airmataku
berpeluk mesra merangkul pedihku

Malam...
hanya sinar bintang
yang mengisyaratkan luka
dilema akan tanya yang tak sempat terjawab
merekam setiap memory dengan airmata
menulisnya dengan tinta duka
di sini aku...menanti asa....

Satu demi satu cinta berlalu
menjadi kenangan yang tak sempat aku nikmati
pergi meninggalkan sesal yang menyelimuti
bahagia pun ikut melebur tak bersisa
mempertaruhkan setiap asa yang ada
di sini aku...mengenangmu dalam luka...

Aku mencoba ikut bahagia..
tersenyum bersama pengkhianatan kalian
setia bersama sisa memori yang menyiksa
melanjutkan cerita yang entah dimana akhirnya

Pagi ini.....
Aku masih cinta,,
mencintai perpisahan 
mencintai pengkhiatan
mencintai kenangan
mencintai kelukaan
dari kalian.....

Jumat, 09 September 2011

Ada Apa Denganku ????

Terdiam...membuatku memikirkan banyak hal, banyak hal yang terjadi, banyak hal yang telah berlalu, banyak hal yang telah aku lewatkan begitu saja, banyak hal yang aku biarkan tanpa ada perubahan.
Kepulanganku kemarin...serasa tak berkesan apapun, hanya berkesan kesedihan, semakin memperjelas kerapuhan yang selama ini aku tutupi. Senyum itu pun masih tetap saja menyimpan air mata, air mata yang entah sampai kapan selalu dipaksa menjelma menjadi senyum manis. Tentu saja senyum manis itu sekarang semakin bosan menjadi kamuflase kesedihanku. Semakin hari pun aku harus semakin pintar menyembunyikan kepedihanku, harus semakin lihai mengukir senyum di raut mukaku. Entah..sampai kapan..........

Aku telah kehilangan banyak hal, mungkin karena aku terlalu banyak mencari sesuatu yang seharusnya tak aku cari, atau justru banyak menemukan kekeliruan yang tak pernah aku sadari, kekeliruan yang terus aku simpan, aku jaga, aku pelihara, hingga menjadikan semua waktu yang ada terbuang sia-sia, dan tak ada gunanya.

Wajah-wajah hampa yang menanti kebahagiaan justru banyak aku lihat dalam cerita kepulanganku, wajah yang selalu berharap untuk mendapat sedikit kegembiraan dari sentuhan tanganku. Bagaimana aku bisa membahagiakan mereka kalau aku telah sangat rapuh menghibur diriku sendiri. Sudah tak tahu lagi kemana arah kebahagiaan, semua jalan terasa buntu, tak ada pilihan selain menikmati keadaan yang buruk ini.

Luka itu semakin merasuk ke seluruh tubuhku, meracuni setiap inci hatiku dengan ketidakberdayaan, menghancurkan imun harapan2 yang dengan susah payah aku bangun. Sungguh hebat luka ini menghentikan langkahku, membuatku terus terdiam bersama memori semu yang aku sadari hanya akan menambah luka terus menerus. ya...aku menyadarinya.....tapi aku terlalu bodoh hingga aku masih terus saja diam tanpa perlawanan.
Terlalu bodoh karena aku membiarkannya tanpa perubahan, terlalu bodoh karena aku terus mebohongi perasaanku sendiri.

Perjalanan kepulanganku malah begitu menyesakkan, berharap ketenangan malah dihampiri oleh kenyataan yang belum siap aku hadapi. Astagfirulloh....bukan maksud tak bisa bersyukur, aku hanya bingung harus memposisikan ini semua seperti apa, sudah terlalu letih menghadapi semua yang semakin berlarut-larut.

Tapi aku selalu percaya kalo Tuhan itu tidak pernah tidur, selalu melihat sekecil apapun usahaku untuk terus melangkah maju. Aku percaya Tuhan selalu menuntunku untuk terus menemukan jalan keluar untuk setiap persoalan yang aku hadapi. Semoga Tuhan selalu menguatkan hati, jiwa, harapan, dan keyakinanku.